Kamis, 28 Mei 2009

TERJEBAK DALAM KAPAL USANG

Adalah seorang lelaki pandai, lama lelaki ini mengarungi hidupnya. Banyak hal ia alami bertarung dengan hidup. Lama ia mengabdi pada sesuatu yang ia anggap bisa menyelamatkan hidupnya. Sampai akhirnya suatu hari ia berfikir, "beginikan hidup yang ku cari dan ku jalani?".

Perenungan demi perenungan ia tekuni. Sampai akhirnya ia mencapai titik klimaks berfikir, dan ia menyadari jika ia adalah salah seorang yang terjebak dalam sebuah 'kapal usang' yang bocor disana sini, dan hampir tenggelam. Ia adalah salah seorang yang perlente, berpakaian necis, berdasi yang selalu berbicara janji kian kemari, mengumandangkan kebersamaan, kebebasan, persatuan dan kesatuan negeri demi ibu pertiwi.

Adalah kapal besar usang hampir karam, yang dikepalai seorang nakhoda. Setiap hari kerjanya berseteru, hanya karena ia tak ingin seorangpun memegang kemudi kapal itu.

Dia sang lelaki pandai....terjebak pada kapal yang hampir karam, ia tidak dapat keluar, dan terus berputar-putar pada setiap pintu kapal yang buntu.

Sampai akhirnya ia bertemu seorang lelaki berwajah santun, penuh kejujuran dan damai dalam seri raut mukanya. Dia melihat dibelakang lelaki santun itu banyak orang yang ia tuntun menuju sebuah pintu. Semua orang tidak melihat pintu itu, kecil dan tidak mudah untuk dilewati.

Namun banyak diantara orang-orang didalam kapal tak percaya bahwa lelaki itu dapat membawa meraka keluar dari kapal yang hampir tenggelam, bahkan lelaki pandai berdasi itupun tak percaya, dia lelaki pandai berdasi ingin melihat bukti jalan keluar itu adalah jalan keselamatan....
Mereka berfikir nakhodanya saja tak dapat memberikan jalan keluar apalagi lelaki itu, siapa dia?

Sampai akhirnya kapal itu oleng kesamping, badan kapal itu tenggelam separuh...
Akankah lelaki pandai keluar bersama lelaki santun yang menuntun jalan keluar menuju keselamatan itu...

kita tunggu sajalah.... he he he he.....

KERAJAAN ALLAH

Kerajaan Allah dalam sebutan bahasa Inggris adalah Kingdom of Heaven atau Kingdom of God dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga atau Kerajaan Langit. Ketiganya memiliki tujuan, makna dan arti sama, hanya penyebutannya yang berbeda. Alkitab menyebutkan lebih dari 100 kali tentang Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Tetapi apakah setiap pembaca (terutama Orang Kristen) paham maknanya dan bahkan mampu memanifestasikannya?

Sering kita dengar bahwa hal Kerajaan Allah adalah rahasia Allah. Pandangan itu sangat tidak seutuhnya benar. Ketelitian dan kejelian membaca Kitab adalah kunci keberhasilan menemukan ‘rahasia’ Allah tentang Kerajaan Allah. Tentu pikiran yang benar-benar dituntun olah Rohul Kudus-lah yang akan menemukannya.

Firman Allah dalam Kitab Ulangan 29:4 Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar… Ayat ini menjadi peringatan, agar pikiran pembaca sepenuhnya bersandar hanya pada Firman Allah dan memaksimalkan fungsi sarana fisik yang diberikan Allah, yaitu akal budi atau pikiran (otak), mata dan telinga karena hanya dengan demikian manusia dapat mengerti dan memahami rahasia Allah.

Kerajaan Allah, jika diurai terdiri dari 2 kata, yaitu Kerajaan dan Allah. Dari pemisahan frase tersebut, ada 3 unsur utama yang terkandung dalam Kerajaan dimana ketiga unsur tersebut saling terkait tidak terpisahkan dan apabila salahsatu unsur saja tidak ada maka kerajaan tidak akan terwujud. Unsur-unsur tersebut adalah pertama raja selaku pemilik dan pengatur, kedua pengikut raja selaku yang mematuhi atau mengabdi pada raja dan ketiga wilayah sebagai tempat raja dan pengikutnya berada dan tempat mengimplementasikan aturan dan hukum yang dibuat oleh penguasa.

Kata Allah terdiri dari suku kata Al dan Ilah, dimana Al (sebagai pendamping kata) menunjukkan sesuatu yang khusus atau tertentu (contoh pemakaian dalam bahasa Inggris, yaitu the atau prepositional). Contoh: Al + kitab menjadi Alkitab atau The Bible/Holy Bible. Sedangkan ilah adalah segala sesuatu yang ditaati, dipatuhi, dicintai yang diwujudkan dalam suatu ritual tertentu misalnya peribadatan. Contoh: ilah bangsa Mesir pada masa Musa adalah Firaun. Bahkan orang Israel mengikuti Baal dan allah bangsa lain. Hakim-hakim 10:6 Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata Allah; mereka beribadah kepada para Baal dan para Asytoret, kepada para allah orang Aram, para allah orang Sidon, para allah orang Moab, para allah bani Amon dan para allah orang Filistin, tetapi Allah ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka tidak beribadah. Jadi ilah dengan nama YHWH (baca: YAHWEH) yang kita maksudkan dalam Kerajaan Allah adalah Ilah yang kudus dan kekal, tidak bermula dan tidak berakhir dan pada akhirnya disebut Allah. Wahyu 22 :13 "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Kerajaan Allah menjadi satu frase, jika diartikan secara spesifik adalah suatu tempat yang didiami oleh orang-orang pilihan Allah dengan kondisi bahwa Allah saja sebagai Pengatur, Penguasa/Pemilik dan Yang Dipatuhi/Diabdi/diibadati.

Allah berkehendak agar setiap ciptaanNya mendapat kemudahan dalam mengerti dan melaksanakan FirmanNya, seperti dicontohkan Musa dalam Ulangan 32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. Dan 2 Korintus 1:13 Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya, dan seterusnya.

Kerajaan Allah bagi orang Kristen tentu tidak asing karena paling tidak setiap hari Minggu pada saat kebaktian pasti mendengar atau mengucapkan Kerajaan Allah. Kerinduan setiap pengikut Kristus adalah datangnya Kerajaan Allah. Karena hal itu diyakini oleh umat Kristen merupakan puncak perwujudan iman seorang Kristen.

Beberapa pertanyaan pengantar untuk memudahkan setiap orang untuk dapat memahami Kerajaan Allah, diantaranya: Apakah setiap orang Kristen juga mengerti tentang Kerajaan Allah: Apakah Kerajaan Allah itu, Dimana Kerajaan Allah dan Bila Kerajaan Allah terwujud?

Mari kita selidiki tentang Kerajaan Allah ini melalui Alkitab, seperti tertulis dalam: Mazmur 111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. Hanya dari Kitablah kita akan menemukan jawaban semua tanya yang berkaitan dengan Kerajaan Allah ini. Agar pengertiannya tidak bias maka kerangka berpikir kita harus berpedoman pada ayat-ayat Alkitab dan harus menggunakan akal atau pikiran bukan pada persangkaan, dan yang tidak dapat dilupakan adalah belajar dari sejarah perjuangan orang-orang pilihan Allah.

Setiap orang yang benar-benar pengikut Yesus Kristus harus dapat berjuang menegakkan Kerajaan Allah di bumi ini sebagaimana orang-orang Piluhan Allah yang dahulu. Ada beberapa kisah orang Pilihan Allah yang dapat dijadikan pedoman untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Orang Pilihan Allah yang bisa dijadikan teladan untuk melakukan aturan yang dikehendaki Allah, banyak terdapat di Alkitab pada Perjanjian Lama, misalnya Salomo dan Daniel. Mereka disebut orang bijak dan berhikmat, selalu menggunakan akal dalam mendengar dan melaksanakan firman Allah. Mereka adalah dua orang pintar dari beberapa orang pintar dalam Alkitab yang tidak tersesat oleh kebodohan manusia.

Contoh ayat-ayat dalam kitab Salomo dan Daniel yang dapat kita jadikan pedoman tersebut adalah: Amsal 16:22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang "kurang pintar" ialah kebodohannya. Dan Daniel 9:22 Lalu ia (malaikat Gabriel) mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti…”

Kerajaan Allah, di dalam Injil Matius tentang Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridNya, Matius 6:9-13 berbunyi: 6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Kerajaan Allah, berdasarkan ayat di tersebut berada di sorga karena Allah Bapa ada di sorga dan di sanalah kehendakNya terwujud, yaitu satu Kerajaan dengan kehendak Allah Bapa saja yang terlaksana maka disanalah Kerajaan Allah berada. Doa ini dilanjutkan lagi agar kehendak Allah ini terjadi di bumi seperti di sorga, berarti Kerajaan Allah terwujud di bumi tempat kita hidup sekarang ini. Adalah pemahaman yang salah jika dikatakan bahwa Kerajaan Allah terwujud nanti (setelah manusia mati) di tempat yang kita tidak tahu seperti apa…. karena kita harus mengacu pada doa yang diajarkan oleh Yesus sang Anak Allah.

Kerajaan Allah diajarkan Yesus dalam Kitab Perjanjian Baru. Yesus lebih banyak mengajarkannya dalam bentuk perumpamaan kecuali kepada Murid-muridNya, Dia ajarkan dalam arti lugas atau jelas, seperti diucapkan dalam Markus 4:11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,…

Ada beberapa ayat yang menunjukkan defenisi Kerajaan Allah, yaitu bahwa

1. Kerajaan Allah dapat dimasuki.

Matius 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

2. Kerajaan Allah, didalamnya ada perayaan kemenangan, yaitu Paskah. Paskah adalah pesta perayaan kebebasan bangsa Israel dari perbudakan Firaun di Mesir dalam Kitab Ulangan 16:1 "Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam. Dan masih banyak ayat yang menyatakan perayaan Paskah bagi bangsa Israel. Kerajaan Allah juga menyatakan perayaan Paskah seperti terdapat dalam Injil Lukas berikut:

Lukas 22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

Lukas 22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.

3. Kerajaan Allah berarti menegakkan hukum,

Lukas 22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

4. Kerajaan Allah dapat dilihat oleh orang yang hadir pada saat Firman ini disampaikanNya.

Lukas 9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah."

5. Kerajaan Allah menyangkut kebutuhan dunia,

Matius 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

6. dan masih banyak ayat lain yang mendefenisikan hal Kerajaan Allah.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa berbicara Kerajaan Allah adalah juga menyangkut hal fisik bukan hanya spritual saja, maka adalah suatu pemahaman yang keliru yang mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu cukup dalam hati setiap orang, karena hal ini bertentangan dengan Firman Allah dalam Matius 6:10, yaitu doa yang diajarkan Yesus bahwa kita memohon kepada Allah Bapa agar Kehendak-Nya terwujud di bumi (bukan di hati). Matius 6:11-13: 11berikanlah kami…12ampunilah kami...13lepaskanlah kami... Kata kami mengandung arti jamak bukan satu orang atau harus dalam Jemaat Allah.

Alkitab memaparkan dengan jelas tentang apa saja yang menyangkut kehendak Allah. Kehendak Allah dapat kita pahami melalui Roh Kudus yang tinggal diam dalam kita, Roh itu menolong dan menyempurnakan agar manusia paham dan mampu melakukan kehendak Allah tersebut. Melakukan kehendak Allah adalah kunci keberhasilan dan perwujudan iman pada Allah, Yakobus 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman

Kerajaan Allah dapat terwujud di bumi ini karena adanya tindakan atau perbuatan orang yang dipilih Allah untuk melakukan kehendakNya, dengan demikian Kerajaan Allah juga menyangkut politik. Politik yang mengandung arti murni bukan rekayasa, seperti politik yang berlaku di seluruh negara di dunia sekarang ini. Pengertian politik ini dapat dipelajari dari Kitab Perjanjian Lama, misalnya Abraham, Musa, Josua, Daud, Salomo dan yang lainnya. Mereka adalah Orang Pilihan Allah yang berjuang bahkan berperang dengan perlengkapan tentara dan amunisi melawan angkatan perang bangsa-bangsa menuju tempat yang dijanjikan Allah. Di tanah yang dijanjikan Allah tersebut akan diberlakukan/diimplementasikan Hukum Allah atau Kehendak Allah dan yang memegang tampuk kekuasaan atau pemerintahan adalah orang yang diurapi atau dipercaya Allah bukan hasil pemungutan suara atau musyawarah di kursi dewan.

Misalnya Musa dan Josua adalah Panglima Perang dan juga Pemimpin Bangsa Israel. Mereka memiliki pasukan, amunisi dan wilayah taklukan; dalam arti fisik, yaitu di Mesir sampai ke Kanaan (sekarang dari Mesir sampai Palestina atau Yerusalem)[2]. Misalnya: Bilangan 1:16 Itulah orang-orang yang dipilih dari umat itu, masing-masing sebagai pemimpin dari suku bapa leluhurnya; mereka inilah kepala-kepala pasukan Israel, Ulangan 20:1 "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau. dan Josua 10:36 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel bergerak maju dari Eglon ke Hebron, lalu berperang melawannya. 10:37 Negeri itu direbut mereka dan dipukul dengan mata pedang, juga rajanya dan segala kotanya dan semua makhluk yang ada di dalamnya, tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, tepat seperti yang dilakukannya terhadap Eglon. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya. Jelaslah konteks dalam Alkitab bahwa berbicara Kerajaan Allah juga menyangkut fisik, politik dan unsur-unsur yang menyertainya

Hukum Allah adalah Kehendak Allah, misalnya Hukum Taurat (baca di Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 4:44-45). Inilah hukum Taurat yang dipaparkan Musa kepada orang Israel. Inilah peringatan, ketetapan dan peraturan, yang dikatakan Musa kepada orang Israel, dalam perjalanan mereka keluar dari Mesir. Hukun Taurat ini diimplementasikan di wilayah yang ditunjuk atau dikehendaki Allah, yaitu di Tanah Perjanjian atau Tanah Kanaan atau Yerusalem. Allah sepenuhnya memerintah atas bangsa Israel melalui orang pilihanNya, yaitu dari Musa, Josua, Daud sampai Raja Salomo. Kerajaan Israel pada masa itu berjaya dan menjadi kerajaan termegah dan terbesar diantara kerajaan-kerajaan yang ada di bumi ini. Raja yang memerintah adalah orang Pilihan dan Diurapi Allah, seperti Daud (dalam Mazmur 2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!") serta melakukan apa saja yang menjadi Kehendak Allah, berarti yang berdiri saat itu adalah Kerajaan Allah di bumi, yaitu di Yerusalem.

Bangsa Israel setia mengabdi pada Allah dan Allahpun setia dan kasihsayangNya berada pada bangsa itu. Kejayaan dan kemasyuhuran bangsa Israel sampai ke seantero negeri di bumi dan menjadi pusat perhatian bangsa-bangsa. Tidak sedikit bangsa lain yang ingin merebut Yerusalem dari keturunan Daud pada masa itu namun selalu berhasil digagalkan bahkan mereka berhasil memperluas wilayah taklukan sampai ke Asia[3].

Masa kejayaan bangsa Israel mulai runtuh sejak dipimpin oleh keturunan Raja Salomo, yaitu Raja Rehabeam karena mereka meninggalkan Allah dan mengikuti allah bangsa lain dan juga perang saudara diantara mereka. Bangsa Israel kembali diperbudak bangsa-bangsa seperti sebelum dibawa Musa keluar dari perbudakan Firaun, mereka jadi tawanan Raja Babilonia, Raja Media-Persia, Raja Yunani sampai Raja Constantinopel (Romawi). Bangsa-bangsa lain silih berganti menjajah dan memperbudak bangsa Israel dan mereka menjadi orang tawanan di pembuangan[4].

Selama bangsa Israel dalam pembuangan, dinubuatkan bahwa hanya Mesias yang menjadi penyelamat bagi bangsa Israel, yaitu keturunan Daud (Kitab para nabi dalam Perjanjian Lama). Nubuatan itu diantaranya Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem. Nubuatan ini telah tergenapi dengan datangnya Mesias, yaitu Yesus. Yohanes 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Yohanes 12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

Setelah mengalahkan Herodes, Yesus berhasil menjadi Raja di Israel yang pada waktu itu Yerusalem dikuasai oleh Romawi dengan Rajanya Herodes. Namun keberhasilan Yesus ini oleh kaum beragama Kristen khususnya masih diartikan secara spritual bahkan pemulihan Yeruslem sebagai Kota Keselamatan itu masih dinantikan oleh banyak orang, dengan pemahaman bahwa hal itu akan terjadi nanti di hari kiamat atau sering dikenal dengan Kerajaan Seribu Tahun, artinya sampai sekarangpun belum terjadi atau dengan kata lain Yesus belum atau tidak berhasil memulihkan Yerusalem sebagaimana Yerusalem yang dulu pada masa Daud, dan Salomo. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan fakta-fakta yang dikemukakan Yesus dalam kotbahNya seperti uraian di atas tentang Kerajaan Allah.

Yesus tentu berhasil menegakkan Kerajaan Allah secara fisik di Yerusalem sejalan dengan nubuatan Mikha 4:8 dan Yesaya 52:13 serta Yesaya 53:10 yang digenapi pada Yohanes 12:15 dan Roma 11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan masih banyak lagi ayat nubuatan dan ayat penggenapannya dalam Alkitab.

Sekarang ini telah terjadi pembelokan sejarah terutama sejarah tentang Yesus sebagai Mesias, yaitu Sang Penyelamat yang dinubuatkan oleh para Nabi diantaranya Yesaya 52:13 sampai Yesaya 53:15 dan Mikha 4:8. Pembelokan semakin diperparah dengan pikiran sebagian orang besar orang saat ini yang terjebak dengan pemahaman yang digembar-gemborkan oleh Romawi bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33 tahun padahal ini sangat bertentangan dengan nubuatan Yesaya 53:10, bahwa Mesias akan melihat keturunannya, lanjut usianya dan kehendak Allah akan terlaksana padanya. Dan Mikha 4:8, bahwa lembalinya kerajaan yang dahulu.

Tetapi jika orang sepaham dengan ajaran bahwa Yesus mati dalam usia 33 tahun dan Kerajaan Allah secara fisik di Yerusalem belum atau tidak terwujud saat itu juga berarti Yesus yang mati pada usia 33 tahun itu bukan Mesias yang dinantikan karena dia tidak menggenapi nubuatan para nabi dalam Perjanjian Lama.


[2] dapat dibaca dalam Kitab Bilangan, Kitab Ulangan dan Kitab Josua.

[3] Pada Kitab Raja-raja

[4] Pada Kitab Daniel

KISAH SEBATANG POHON ARA

Adalah sebatang pohon ara, pohon yang kuat berdaun lebat. Banyak burung dan serangga hinggap hanya sebagai tempat persinggahan, tak lama hanya sejenak. Banyak yang terpesona dengan kerindangannya, batang yang besar, daun yang hijau dengan lembar yang lebar. Alangkah indahnya pohon itu. Pohon ara itu berdiri bak pangeran yang dikelilingi bidadari – bidadari benalu yang terbaring bergayut manja tonjolan-tonjolan akar-akarnya. Lama berselang, pohon ara itu tambah besar dan rindang.

Adalah seekor merpati, setiap hari pejantan itu terbang berkeliling mengitari pohon itu, ia sungguh sangat berharap ada suatu keajaiban yang terjadi pada pohon ara itu. Lama ia menanti kuncup - kuncup kembang bermekaran di balik dedaun hijau nan rindang. Hampir 2 masa ia lalui hanya menantikan kembang ara itu muncul dan mekar. Namun 2 musim telah berlalu, ia si burung merpati masih berharap dengan penantian tatkala pada suatu ketika di tengah kegelapan subuh, semburat cahaya berkilatan diatas langit penuh dengan mendung menghitam. Kilat berlalu lalang menyambar dengan suara gemuruh dan mengelegar membelah keheningan. Seluruh penghuni bumi dibawah kilatan cahaya gelegar itu terhenyak menggigil ketakutan yang teramat sangat, termasuk sebatang pohon ara yang kekar berdiri kokoh, batangnya hampir menjulang kelangit.

“Adalah aku si pohon ara, aku tahu hari ini adalah masaku berdiri dibawah akarku, aku bukanlah pohon yang baik, karena aku tak pernah menghasilkan buah bahkan aku tak memiliki kuncup- kuncup kecil di ranting dan cabang ku, aku adalah pohon ara aku adalah pohon yang dikutuk itu….”

Sepenggalan lengkingan suara gemuruh lalu terbelahlah dan terjungkal pohon ara itu. Petir telah menyambarnya. Pohon itu tumbang kearah matahari terbenam, terlihat dengan jelas akar pohon itu penuh dengan tonjolan-tonjolan yang hanya berada di permukaan tanah. Akarnya tak pernah menghujam masuk kedalam tanah. Adalah pohon yang buruk akarnya tak pernah menancap kebumi, adapun batangnya terus menghujam kelangit, dan tak seekorpun serangga yang menikmati buahnya. Semakin berangsur langit kembali cerah, diufuk timur semburat sinar terlihat dan malu – malu, menatap hari ini penuh kedamaian dan kesejahteraan.

KISAH ILALANG DAN GANDUM

Terdapatlah sebidang ladang gandum di sebidang tanah subur. Ladang itu dirawat dengan baik oleh tangan kekar seorang petani penuh kejujuran dan kedamaian. Petani yang bersuara lembut berkharisma, bijak dan sederhana. Pokok gandum itu dirawatnya dari kecil. Ia tak henti-hentinya megaliri air keladang itu. Ada rasa haru menusuk bila salah satu batang gandumnya kering karena ia lalai mengalirkan air. Betapa subur ladang gandum itu.

Tak berapa lama ia menanam gandum itu mulai mengeluarkan dan memperlihatkan bulir-bulir kecil dari sela dedaunnya. Pokok itu sebentar lagi akan berbuah. Tergambar diwajahnya betapa gembira sanak keluarga, tetangga, handai taulannya tatkala nanti petani itu memanennya.

2 musim hampir berlalu, ketika seorang sebagai tukang kebun petani itu tergopoh-gopoh datang menghampirinya.

“tuan, hamba melihat diladang gandum tuan tumbuh ilalang disela-sela pokok gandum itu, hamba khawatir bila ilalang itu menganggu gandum tuan, hamba melihat banyak sekali semak itu tumbuh, bukankah benih gandum yang terbaik yang tuan tanam diladang itu?”

“benarkah apa yang engkau katakan itu?” petani itu balik bertanya kepada tukang kebunnya.

“benar tuan! bukankah hamba tidak pernah berkata dusta pada tuan” jawab tukang kebun itu.

“baiklah saudara, mari kita lihat ladang itu” sambil beranjak bersama tukang kebun mereka menuju ladang gandumnya.

Benar adanya, apa yang dikatakan oleh tukang kebun itu, pokok – pokok gandum itu dikelilingi oleh ilalang yang mulai meninggi. Karena terlalu banyak ilalangnya, pokok gandum itu seperti tersiksa.

Ada rasa iba menyeruak dikepala sang petani. Tetapi ia tidak bergeming, nanar ia tatap gandum itu, satu-persatu tangkai demi tangkai ia tatap. Namun ia masih tetap berdiri memandang ladang itu, ia hanya menatapnya saja.

“tuan, ijinkan hamba untuk mencabut ilalang itu! Hamba tahu perasaan tuan melihat pokok-pokok gandum itu, tuan sangat menyayanginya, sangat merawatnya!” kata si tukang kebun memecah keheningan.

“hamba heran tuan, siapakah orang yang berani menebarkan rumput ilalang keladang gandum itu” ujarnya lagi penasaran.

“terimakasih saudaraku, ilalang itu tidak perlu engkau cabut, jangan ada sehelai daun dan setangkai batangpun engkau cabut!. Biarkan gandum itu dikelilingi semak ilalang itu. Ingat saudaraku bahwa gandum itu takkan pernah mati, bahkan dia akan tambah subur dan kekar, bulir-bulirnya semakin berisi dan padat. Ia akan tumbuh menjadi pokok yang tunduk karena ia semakin berisi. biarkan ilalang itu tumbuh. Jika sekarang engkau cabut, tentu engkau akan mendapatkan pokok gandum ikut tercabut, biar nanti aku lihat sendiri mana ilalang dan mana gandum” sang petani menatap si tukang kebun dengan wajah sumringah serta disudut bibirnya terlukiskan senyum.

Tiba saat musim panen, angin gunung berhembus lembut, hujan tak lagi sederas disaat musimnya. Burung pipit bergerombol meneriakkan kegembiraan, kupu-kupu, kumbang, dan beberapa ekor lebah hinggap di jemari lentik kuncup mawar. Alam yang mempesona, ujung pucuk cemara menari meliuk – liuk lembut selaksa berdendang mengikuti siulan dan kecapi melodi dedaunan.

Gandum telah menguning dan tertunduk, bulir-bulirnya bersembunyi dibalik ilalang yang semakin tinggi dari balik kelopak daunnya ilalang itu mengeluarkan bunga-bunga yang tertiup angin seperti kapas yang berterbangan.

Sang petani tersenyum melihat ladangnya, harapan dan perkataannya telah terwujud dengan jelas, ia bersegera menghampiri ladang itu, kemudian mulai ia menebas ilalang dan pokok gandum. Kedua pokok itu kemudian ia ikat dan dipanggulnya dan di bawanya kesuatu lapangan.

Ada sepuluh ikatan pokok gandum dan ilalang yang ia panggul ke tengah-tengah lapangan itu. Petani tak merasa lelah, kemudian satu persatu tali ikatan itu ia buka, dia pisahkan antara pokok gandum dan ilalang. Lama ia memilih, memisahkan antara ilalang dan gandum itu. Akhirnya si petani mendapatkan 7 ikatan ilalang dan 3 ikatan gandum.

Gandum itu dipanggulnya dan dimasukkannya kedalam lumbung.

7 ikatan ilalang dipanggulnya dan ditumpukknya di tengah ladang itu, tak lama berselang asap keluar dari tumpukan ilalang itu karena si petani telah membakarnya.

………….. Jadilah gandum jika engkau tak mau menjadi ilalang, karena menjadi gandum akan lebih terhormat daripada ilalang terbuang dan dibakar ………………….

UNTUK APA YESUS DATANG KEDUA KALI?

Jesus said:
“I have finished the work which thou gavest me to do”


Sinopsis

Penantian yang cukup lama oleh umat manusia tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, semenjak Yesus berfirman di bukit Zaitun, kira-kira 2000 tahun silam bahwa Ia akan datang kembali. Harapan ini membuat pengikutnya setia menanti dan berharap akan dapat bertatap muka lagi denganNya seperti saat Dia berjalan dari Nazaret ke Galilea sampai ke Yerusalem, berkotbah dengan diikuti ribuan orang yang setia mendengarNya. Tetapi akankah kejadiannya demikian lagi?
Dalam Kitab Wahyu disebutkan adanya Kerajaan 1000 tahun, apakah saat ini yang dimaksud Yesus? Tentu bukan, karena 1000 tahun sejak ‘kepergianNya’ telah berlalu begitu lama dan sekarang telah menginjak Milenium ke-2 dan beranjak ke Millenium ke-3.
Atau adakah hal lain yang ‘disembunyikan’ sehingga pengikut yang meyakini Yesus sebagai Mesias menjadi terlena pada penantian yang tiada akhir? Atau apakah saat itu akan terjadi nanti setelah manusia mati? Bagaimana mengetahui kepastiannya?
Yesus datang dan pergi ‘meninggalkan’ sebuah catatan penting yang dapat mengungkap semua tentang Dia, Visi dan MisiNya, yaitu Injil. Sebagaimana Musa juga ‘meninggalkan’ Taurat. Taurat dan Injil adalah Kitab-kitab Allah (disebut Alkitab atau The Bible atau Holy Bible) yang berisi Firman Allah yang memuat kisah umat yang mengikuti pada setiap masanya. Dapat dikatakan bahwa Alkitab adalah juga sebuah catatan sejarah perjuangan umat manusia pada masa dan generasi yang berbeda, baik umat yang setia maupun umat yang ingkar pada Allah. Jasi Kitab Allah itu selain sebagai petunjuk, kasih sayang juga sebagai peringatan bagi orang yang berpikir.

Pada zaman Abraham, Ia adalah hamba yang setia pada Allah, Ia dan kaumnya berhadapan dengan raja-raja bumi yang ingkar pada Allah diantaranya yang paling besar adalah Raja Namrud. Demikian halnya dengan Musa hamba Allah yang setia berhadapan dengan Raja Firaun yang ingkar pada Allah. Dan Yesus Anak Allah yang setia berhadapan dengan penguasa dunia bertangan besi, yaitu Raja Herodes. Semua ini adalah perulangan masa yang telah dinubuatkan sebelumnya dan penggenapan pada masa selanjutnya. Demikian berulang terus hingga berganti satu zaman ke zaman lain atau berakhirnya suatu zaman dan mulainya zaman baru.
Akan tetapi dalam kenyataan saat ini telah tejadi pembelokan atau pemutarbalikan fakta dan sejarah akan keberhasilan utusan Allah yang setia khususnya Yesus sebagai Mesias. Misalnya penantian yang tiada akhir sampai datangnya Yesus kembali sedangkan hamba Allah aeperti Abraham, Musa dan yang lain tidak dihiraukan. Seolah Yesuslah yang paling ’berjasa’ tetapi pada sisi lain mereka menempatkan Yesus sebagai utusan Allah yang tidak atau ’belum’ berhasil melaksanakan visi, misi yang diembankan Allah padaNya. Dengan melihat kembali tentang apa yang sesungguhnya telah difirmankanNya dalam Alkitab, apakah seperti itu adanya? Kebanyakan orang telah terjebak dalam dogma yang menyesatkan atau boleh jadi hanya ikut-ikutan saja.
Tulisan ini dimaksudkan agar para pemikir yang meyakini Yesus atau Isa Al Masih sebagai Mesias menjadi terbuka wawasan dan melihat lebih dalam akan fakta-fakta lain tentang Yesus selain yang sering didengar saja dari para pemuka agama ataupun doktrin menyesatkan ataupun dogma-dogma sesat .
=====================================
*Yohanes 17:4
*Kolose 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
=====================================

YESUS AKAN DATANG LAGI UNTUK YANG KE-2 KALI?

Orang Kristen, baik Protestan maupun Katholik saat ini masih menunggu kedatangan Yesus yang ke-2 kali. Anggapan mereka tentang KedatanganNya yang kedua kali ini adalah untuk menggenapi ’nubuat’ Yesus tentang kedatangannya sendiri ketika Ia hemdak naik ke sorga, seperti pada Yohanes 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Penekanannya pada kalimat datang kembali . Kedatangan Yesus yang ke-2 kali ini, juga ditafsirkan untuk menggenapi nubuatan pada Kitab Wahyu atau Penyingkapan.
Apakah benar demikian?
Mari kita selidiki dari Alkitab; apakah Ia akan datang lagi (datang ke-2 kali dengan turun dari langit di atas awan-awan), seperti yang sering digambarkan oleh para pemuka agama dalam setiap kotbah tentang kedatangan Yesus ke-2 kali ini?
Untuk menelusuri penyataan; Yesus datang kedua kali seperti gambaran tersebut atau ada tujuan lain dibalik pernyataan Yesus tersebut? Hal ini tentu tidak lepas dari Visi, Misi dan Aksi Yesus sebagai Mesias di dunia ini, yaitu memulihkan Yerusalem kembali dan Injil diberitakan sampai ke ujung dunia.

PERJALANAN BANGSA ISRAEL DAN PENGGENAPAN NUBUATAN PARA NABI
Yesus disebut sebagai Mesias, apakah Ia berhasil menjalankan Visi dan Misinya? Untuk itu kita harus menapak tilas perjalanan Bangsa Israel pada Perjanjian Lama kemudian nubuatan para nabi tentang pemulihan Yerusalem sampai pada penggenapannya pada Perjanjian Baru.
Tanah Kanaan sebagai Tanah Perjanjian atau sebut saja Yerusalem I (dari Musa ke Yosua, Daud sampai ke Salomo) adalah negeri dengan berjuta pesona bahkan diibaratkan sebagai Puteri jelita, yaitu Puteri Sion atau Puteri Yerusalem . Tetapi setelah pemerintahan berganti pada anak Salomo, yaitu Rehabeam, Yerusalem tidak nyaman lagi, rakyatnya mulai berontak dan menyembah berhala, lalu mulai diserang bangsa lain masih di bawah pemerintahan yang sama diantaranya Mesir (2 Tawarikh 12:2), dan Yerobeam saudaranya terus berperang dengannya (I Raja-raja 14:30). Kemudian sewaktu pemerintahan bangsa Israel di tangan raja Yoyakim, bangsa ini jatuh ke tangan Raja Nebukadezar dari Babilonia (2 Raja-raja 24:1). Semenjak itu bangsa Israel menjadi budak bangsa-bangsa dan menjadi orang buangan di Babel. Daniel 1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Yehezkiel 39:23 Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa karena kesalahannya kaum Israel harus pergi ke dalam pembuangan, dan sebab mereka berobah setia terhadap Aku, Aku menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka. Dan Aku menyerahkan mereka ke dalam tangan lawan-lawannya dan mereka semuanya mati rebah oleh pedang.
Tetapi Allah tetap mengasihi dan mengingat janjinya kepada Abraham dan Yakub untuk menjadikan keturunannya menjadi penguasa di muka bumi, walau mereka telah berbuat yang jahat di mata Allah. Mereka akan diampuni apabila mereka bertobat. Allah memberikan kesempatan sekali lagi kepada bangsa Israel agar Yerusalem kembali pulih menjadi kota Keselamatan dan kota kesukaan Allah; Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem. Yang dimaksud adalah bahwa Yerusalem kembali berjaya sebagaimana pada masa Yosua, Raja Daud sampai Raja Salomo. Dan akan datang seseorang yang dapat memulihkannya atau mewujudkan Yerusalem II.
Siapakah yang dapat menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan bangsa-bangsa saat itu? Yang memulihkan dan mewujudkan Yerusalem menjadi Kota Kesenangan Allah seperti dahulu (seperti Masa Raja Daud sampai Raja Salomo)?
===================================
*Dalam Kitab Mazmur dan Kidung Agung; bangsa Israel diumpamakan sebagai Puteri kesayangan Allah
====================================
MESIAS (JURU SELAMAT).
Dinubuatkan para nabi, adalah seorang Mesias keturunan Daud atau Tunas dari Daud; Yesaya 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. Yeremia 23:5 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.. Yeremia 33:15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Anak seorang perempuan muda yang akan memulihkannya; Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Allah berjanji kepada bangsa Israel bahwa penyelamat atau Mesias adalah dari keturunan Daud. Mesias atau Juru Selamat itu, dialah orang yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan bangsa-bangsa dan dialah yang dapat memulihkan Yerusalem.
Seorang Mesias yang dijanjikan Allah akan berhasil menyelamatkan Israel, itulah pertanda atau nubuatan tentang pekerjaan Mesias Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Mesias ini, seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 52:13-15 dan Yesaya 53:1-12 bahwa Ia akan berhasil, ditinggikan, disanjung dan dimuliakan …… tetapi Ia akan mengalami beberapa cobaan dan ujian; dihina, ditindas … dan terhitung sebagai pemberontak . Sebagai upah atas keberhasilanNya melewati itu semua maka Ia akan melihat keturunannya, umurnya lanjut, ia akan melihat terang dan menjadi puas, orang yang benar, orang-orang besar sebagai rampasan dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Dinubuatkan dalam Kitab Daniel bahwa Ia juga disebut Yang Lanjut Usia dan Anak Manusia. Daniel 7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; Daniel 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Mesias itu juga disebut sebagai Tunas dari tunggul Isai, Tunas adil dari Daud atau Anak Daud, Anak Manusia, Immanuel, Anak Allah, Anak Domba dan Yang Lanjut Usia. Semua sebutan atau nama tersebut tertuju pada satu objek dan semua nubuatan tentang Mesias itu yang menggenapinya adalah satu, yaitu Yesus.
Ketika Yesus bertanya kepada orang-orang Farisi "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." (Matius 22:42). Dan dalam Roma 1:3 Tentang AnakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud.
========================================
* Yesus dan Murid-muridNya oleh Romawi disebut sebagai pemberontak karena pada masa itu ada sebagian orang Israel yang memberontak kepada Kaisar seperti Barnabas (Lukas 23:19).
==========================================

VISI DAN MISI MESIAS
Allah berjanji memulihkan Yerusalem dan pasti akan terlaksana. Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Yesus diutus Allah, tujuannya adalah membebaskan bangsa Israel dari penindasan atau perbudakan Romawi pada masa itu. Visi sang Mesias adalah memulihkan Yerusalem menjadi kota keselamatan (Yerusalem) seperti pada masa Josua, Raja Daud sampai Raja Salomo yang jatuh ke tangan Nebukadnezar, Darius, Koresh dan Herodes. Yerusalem kembali sebagai Bukit Sion yang melampaui segala bukit yang ada di atas bumi ini. Mazmur 99:2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.
Misinya adalah menjadikan musuh-musuhnya menjadi tumpuan kakinya (Mazmur 110:1), menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa sejahtera sebagaimana dulu Musa berjuang membawa bangsa Israel dari perbudakan Firaun menuju Tanah Kanaan. Yesaya 53:12 dan Yesaya 55:4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; 55:5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
Mesias juga melenyapkan penindas dari Yerusalem sehingga Ia menjadi Raja di sana bahkan sampai ke ujung bumi. Zakaria 9:10 Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

KEBERHASILAN MESIAS:
Benar; Yerusalem telah pulih kembali

Injil Yohanes mengemukakan secara gamblang dan meyakinkan tentang keberhasilan Yesus sebagai Mesias, yaitu Yohanes 17:1-26 khususnya ayat 4, yang berbunyi:
Yohanes 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Atau dalam bahasa Inggris berbunyi:
John 17:4 I have glorified thee on the earth: I have finished the work which thou gavest me to do.
Bahkan Petrus, sebagai Murid Yesus dan diberi kepercayaan oleh Yesus sebagai kepala Jemaat turut juga mempersaksikan keberhasilan Yesus sebagai Mesias, yaitu pada 2 Petrus 1: 16-18
16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Pernyataan Petrus ini sejalan dengan Firman Yesus bahwa akan ada yang masih hidup ketika Kerajaan Allah itu terwujud .
Ayat-ayat Alkitab yang membeberkan keberhasilan Yesus ini banyak ditemukan pada Perjanjian Lama dan Perajanjian Baru (seperti tercantum dalam tabel 1).
Jika sampai saat ini kebanyakan orang masih menunggu kedatangan Yesus kedua kali untuk meyelesaikan misinya, lalu misi apa lagi yang akan dilakukan? Fakta dalam ayat-ayat Injil telah menunujukkan keberhasilanNya melaksanakan misi Mesias itu, Yesus berkata: I have finished the work which thou gavest me to do.…

Tabel 1

Perjanjian Lama
1. Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
2. Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
3. Yesaya 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
4. Zakharia 9:9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zakh 9:9 ~ Yoh 12:13 yang terjadi saat Yesus tiba di Yerusalem, dimana daun palem adalah simbol kemenagan atau kejayaan (Yahudi dan juga diadopsi oleh Romawi)

identik dengan ...............

Perjanjian Baru
1. Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
2. Yohanes 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
3. Matius 27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. 27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
4. Penyingkapan 16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." 16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
Mat. 27:50-51 ~ Penyingk. 16:17-18 yang terjadi saat Yesus di Bukit Golgata.


PENYANGKALAN TERHADAP KEBERHASILAN MESIAS
Keberhasilan Yesus dalam menjalankan Misi yang diberikan Allah kepadaNya (sebagai hamba Allah yang setia, Anak Allah yaitu membebaskan Israel dari perbudakan dan membawa mereka dari negeri tawanan), menurut kalangan gereja tersirat bahwa Yesus belum atau tidak berhasil memulihkan Yerusalem.
Penyangkalan terhadap kepulihan Yerusalem II ini justru memperkecil bahkan meniadakan tentang Yesus sebagai Mesias karena semua nubuatan tentang Dia tidak tergenapi sama sekali atau Mesias itu belum pernah datang. Tapi disisi lain, seperti pada saat ritual kebaktian (dalam lagu, khotbah dan doa) juga memuji-muji Yesus sebagai Mesias, Juru Selamat, Raja di atas segala Raja dan sebagainya. Penjelasan tentang dasar pemikiran mereka (yang menyiratkan kegagalan Yesus) dapat dijelaskan dengan meneliti/menyelidiki ayat-ayat dalam Alkitab khususnya alasan-alasan yang sering dikemukakan mereka, yaitu:
Ad a. Kis 1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?".
Sepintas ayat ini berdiri sendiri (jika tidak dilanjutkan pada jawaban Yesus pada ayat 7 dan 8) sehingga terkesan bahwa memang Kerajaan bagi Israel tidak dipulihkan pada saat Yesus masih hidup (padahal salah satu Visi Mesias adalah memulihkan Kerajaan Allah di Israel sesuai nubuatan Mikah 4:8), tapi pada ayat berikutnya ditegaskan oleh Yesus; 1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sebagaimana kebiasaan Yesus yang selalu menyampaikan Firman terutama Misi dan Visi-Nya dalam bentuk perumpamaan , demikian juga dalam konteks ini; tentang masa dan waktu hanya diberitahukanNya kepada orang yang benar-benar diberiNya kuasa untuk mengetahuinya dalam hal ini yang diberi kuasa itu adalah murid Yesus .
Seandainya Yerusalem tidak pulih seperti dulu, lalu apa yang akan dipersaksikan oleh murid-muridNya sampai ke ujung bumi? Dan bahkan jelas sekali dalam 2 Petrus 1:16-18 bahwa mereka (para Murid) adalah saksi atas kejayaanNya itu.
Ad b. Monumen (sebagai bukti sejarah secara fisik peninggalan perjuangan Yesus seperti istana atau benteng), saat ini tidak ada ditemukan.
Pada masa Mesias (Yesus), Ia berhadapan dengan Raja Herodes (Kerajaan Romawi) dan juga Ahli Kitab Yahudi (Saduki dan Farisi). Hal ini telah dinubuatkan dalam Kitab Daniel bahwa Yesus akan mengalahkan semua musuh Mesias; dan Dia menang.
Tetapi bukti-bukti fisik keberhasilan ini sulit bahkan tidak dapat ditemukan karena telah dinubuatkan pula bahwa ‘mereka’ akan mengubah waktu dan hukum sehingga tidak akan terlihat bekas-bekas kejayaan Yesus masa itu, termasuk sejarah kelahiran sampai pada waktu kematiannya.
Ad c. Yesus adalah Tuhan, (Tuhan dipahami sebagai sesuatu yang tidak bisa dilihat atau tanpa wujud).
Manusia saat ini telah terjebak pada paham atau kepercayaan animisme pada roh-roh yang gentayangan, yaitu sesuatu (oknum) yang tidak terikat pada suatu bentuk atau wujud tapi memiliki kekuatan di luar wujud. Pemahaman ini dianalogikan oleh umat beragama bahwa ‘Tuhan’ yang diyakini ada, adalah sebagai oknum tidak terlihat atau maya yang memberi kekuatan pada diri yang mempercayainya.
Yohanes 1:1 dan 14; And the Word was made flesh. Allah adalah Firman dan Firman itu telah menjadi daging (= manusia) Yesus sebagai Tuhan bukan roh seperti pemahaman animisme. (Tuhan=Allah/Yahweh=Roh Kudus=Firman) Tuhan Yesus adalah suatu sifat yang Ilahi tetapi tubuhnya/dagingnya adalah fana atau manusia biasa yang dilahirkan oleh seorang perempuan.
dan dari perbuatan-Nya-lah yang menunjukkan ke-Ilahi-annya itu .
====================================
* Markus 4:11;
Yohanes 15:1-8
Daniel 2:34, 35 dan 45
Daniel 7:25
Yohanes 14:11
=======================================
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Firman yang telah menjadi daging atau manusia (Yoh 1:14). Berarti Yesus adalah daging atau manusia tetapi memiliki sifat dan predikat sebagai Tuhan atau Ilah atau Raja. Tuhan adalah nyata sebagaimana Yesus adalah nyata dan juga sebagaimana dalam Yesaya 6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Tuhan dalam ayat ini adalah nyata adanya, yaitu berada pada rentang waktu (saat kematian raja Uzia), berada pada tempat tertentu (duduk di atas takhta…), teridentifikasi dengan pakaian kebesaran (jubah-Nya) dan pada tempat dengan aktivitas khusus (Bait Suci).
Ad d. Yohanes 18:36 (...Kerajaanku bukan dari dunia ini...). Perkataan ini diartikan harfiah oleh umat Kristen. Sekali lagi perkataan ini juga harus ditelaah lebih dalam dan seksama. Yesus sering mengatakan bahwa Ia di dalam Bapa (=Allah) dan Bapa di dalam Dia. Allah adalah kekal sementara dunia adalah tempat dimana Yesus berada saat menyampaikan Firman atau melakukan Kehendak Bapa ini. Dunia adalah fana . Tentu saja kehendak Bapa bukan kehendak orang dunia. Artinya Kerajaan-Nya (Kehendak-Nya) atau Sistem-Nya bukan kerajaan dunia atau sistem dunia.
Ad e. Kedatangan Yesus yang kedua kali. Setidaknya ada 2 versi pemahaman orang Kristen tentang hal ini, yaitu: Pertama bahwa Kedatangan Yesus yang Kedua adalah setelah 1000 tahun kemudian atau 1000 tahun setelah kenaikanNya ke sorga (10 hari sebelum Hari Pentakosta). Hal ini tentu dengan sendirinya sudah tidak benar karena dari hari kenaikan Yesus sampai hari ini sudah lebih dari 1000 tahun bahkan saat ini sudah berada pada Millenium ke-2. Kedua bahwa Kedatangan Yesus yang Kedua adalah pada Hari Kiamat (artinya bumi sekarang hancur musnah lalu akan ada bumi baru lagi. Hal ini akan sulit dipahami dalam kehidupan dengan pikiran akal sehat atau logika bahkan pemahaman ini sangat menyimpang jika mengikuti ayat-ayat dalam Alkitab itu sendiri, dimana Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah itu di bumi ini tempat hidup manusia sekarang ini .
Ad f. Pemahaman eskatologis; Kerajaan Allah itu nanti setelah manusia mati dan untuk saat ini cukup dalam hati dan kalau ingin melihatnya kelak adalah dengan mengasihi sesama, iapun kelak akan masuk sorga. Pernyataan ini bertentangan dengan pengajaran Yesus, dimana Yesus mengutarakan bahwa Kerajaan Allah juga menyangkut fisik dan terwujud dalam dunia/planet bumi ini seperti Doa yang di ajarkanNya (dalam Matius 6: 9-13) .
Juga dengan Roh Kudus atau dalam bahasa Inggris disebut Holy Spirit yang sebenarnya bukan fisik belaka seperti yang sering digambarkan berupa suluh api yang menyala atau Merpati yang turun dari langit, sesungguhnya penggambaran dalam bentuk fisik ini hanya sebuah gaya bahasa atau metamorfose saja. Karena jika dipikirkan bahwa Roh Kudus itu adalah semangat yang membara, terang seperti seluh api dan Roh Kudus itu menjadikan orang yang memilikinya jadi bijaksana, tulus, ikhlas dan murni dari langit (kuasa Allah) seperti Merpati turun dari langit bukan Merpati naik ke langit atau dari sangkar. ???????

Ketidaksinkronan antara uraian atau fakta dalam ayat Alkitab dengan pemahaman pembacanya (manusia umumnya saat ini) menyebabkan ketidakmampuan pembaca dalam memahami dan mengimplementasikan Alkitab khususnya Injil dalam kehidupan nyata atau realita kehidupan Kristiani. Hal inilah yang membuahkan pemahaman menjadi bias; bahwa Yesus (sebagai sang Mesias) yang telah mewujudkan Kerajaan Allah di bumi ini seolah belum terlaksana atau terjadi nanti entah kapan. Maka diperlukan kearifan atau akal budi yang sehat, cermat dan bijaksana dalam membaca Kitab Allah ini; karena apabila salah membaca, akan salah dalam implemantasinya.

HALELUYAH 3X
============================
Wahyu 1:8
Matius 24:35
Lukas 9:27 bahwa orang ada pada saat Firman ini dibacakan masih hidup saat Kerajaan Allah itu terwujud
Dan Matius 6:9 tentang Doa yang diajarkan Yesus pada Murid-muridNya.
============================
“ Kerajaan Allah” dalam pembahasan terpisah
Yohanes 1:32, Lukas 3:22, Matius 3:16